Minggu, 24 April 2011

FinPlan1

shubuh gini, anak anak masih tidur, ditemani kopi panas mengepul..enaknya ngapain coba? ngalor ngidul !!!!

sori ya kalau bererotan gini tulisannya, tak terkonsep (eh emang pernah ya ngonsep dulu? hehhe). Gini, gini.. jadi keingetan beberapa waktu yang lalu pernah baca di mp kalau di ajaran islam itu anak seharusnya sudah bisa mencukupi dirinya sendiri di waktu baligh.

Awalnya sih rada kaget, baligh itu kapan coba? Seingat saya, saya mens umur 12. Masak saya harus kerja umur 12?. Tapi setelah dibaca lagi.. dan diingat ingat, sebetulnya ajaran islam jarang lho yang bilang "bekerjalah", tapi "berniaga" lah. Dan untuk berniaga kayaknya gak ada umur minimal, deh. Saya inget pernah terkesima ngeliat chinese umur 5 tahun yang pintaaaar sekali, sudah bisa dagang asesoris di toko kue milik neneknya *it's another story, will tell you later*. Kalau dihubungin lagi sama aturan "kalau ada anak sudah minta dinikahkan,harus dinikahkan supaya tidak terjadi zina" kan jadi relevan dengan usia baligh sudah bisa menafkahi dirinya sendiri. Jadi pengertian saya; daripada terjadi zina dan itu jadi dosa tanggungan orang tua karena tidak menikahkan, maka lebih baik nikahkan dan sampai mereka kuat orang tua yang menafkahi diri sendiri itu bisa jadi lebih jelas. Kalau si anak sudah bisa mencari nafkah minimal untuk dirinya sendiri di usia baligh, sudah tentu di usia matang saat dia ingin menikah, kemampuan finansialnya lebih mantap... see ? see ?

Jadi tugas orang tua sebetulnya bukan sampe menikahkan saat si anak sudah ingin, tapi justru mempersiapkan anak untuk siap menikah saat dia ingin. caranya ? mengerti tentang FinPlan...

Jujur kalau ada hal yang saya sesali di dunia ini, adalah ketidak mengertian saya mengenai manajemen keuangan. Sedari kecil saya tidak dibekali pengetahuan untuk menabung oleh orang tua. Dengan tak bermaksud mengecilkan peran orang tua, tapi seingat saya, saya mengenal 'dunia cari uang' dan 'dunia menabung' dan 'dunia laporan keuangan' itu dari pembantu saya, Mbok Djum.

Saya ingat Mbok Djum rajin cari tambahan duit dari bikin popcorn untuk dititip ke anak SD, bikin catatan keuangannya, dan tiap minggu rajin jalan kaki ke BTN untuk nabung dan transfer ke anaknya di kampung. Sayangnya, saya cuma sebatas tau. Karena gak punya kesempatan untuk merasakan sendiri menabung dan merasakan manfaatnya, saya belum niat juga untuk menabung. Lagipula, dari kecil saya gak dibisakan untuk pegang uang dan belajar cari uang, jadi apa yang mau ditabung ? *ngeles*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar